Senin, 25 April 2016

Wisata Sejarah di Kota Mentok

Wisata Bangka, tidak hanya menawarkan pantai-pantai yang cantik, kuliner enak tapi juga wisata religi dan wisata sejarah. Wisata sejarah di Kota Mentok, Kabupaten Bangka Barat adalah salah satunya. Muntok adalah kota tua yang berdiri sejak berabad silam. Sejak zaman Belanda, kota Muntuk telah dibangun menjadi sebuah kota pelabuhan.

Melalui Pelabuhan Muntok inilah hasil alam terutama lada dan timah putih Bangka, diangkut kapal-kapal Belanda menuju ke daratan Eropa. Jejak-jejak kejayaan Mentok di masa lalu masih bisa dijumpai hingga kini. Ratusan gedung tua dengan mudah di sekitar kota pantai dan perbukitan di kota ini.
Dua di antara ratusan gedung tua yang masih kokoh berdiri bahkan memiliki nilai sejarah yang amat tinggi bagi negara ini. Dua gedung tua itu adalah Pesanggrahan Menumbing dan Wisma Ranggam, gedung tersebut pernah dijadikan tempat tinggal pendiri negara ini.

Salah satu objek wisata sejarah yang cukup terkenal adalah bangunan-bangunan tua, Bukit Menumbing, dan mercusuar Tanjung Kelian. Mercusuar Tanjung Kelian dibangun pada tahun 1862. Dari puncak bangunan ini, pengunjung bisa menyaksikan seantero kota Mentok dan sekitarnya.
Sementara itu di bukit menumbing pengunjung bisa melihat-lihat kamar tempat Bung Karno dan Bung Hatta serta salah satu mobil yang mereka pakai saat diasingkan Belanda di daerah itu. Pesanggrahan tempat pembuangan Bung Karno dan Bung Hatta itu sejak beberapa tahun lalu telah diubah menjadi hotel dengan nama Jati Menumbing. Dari atas perbukitan ini, Kota Mentok, Pelabuhan Muntok, dan Selat Bangka terlihat dengan sangat jelas.
Objek wisata sejarah yang lain di kota Mentok adalah Wisma Ranggam. Gedung tua itu juga pernah menjadi tempat tinggal Bung Karno saat berada dalam pengasingan di Mentok.
Pariwisata Bangka Belitung memang tidak melulu mengandalkan pantai. Bangka seolah-olah diciptakan Tuhan menjadi tempat tujuan wisata.

pantai wisata pulau bangka

Pantai Wisata Pulau Bangka

Berikut ini adalah sejumlah pantai paling memikat yang dapat Anda temui dalam perjalanan wisata Pulau Bangka di Prov. Kep. Bangka Belitung.
Pantai Parai Tenggiri Pulau Bangka
Pantai Parai Tenggiri Pulau Bangka

1. Pantai Parai Tenggiri

Pantai ini berada di Kec. Sungailiat, berjarak sekitar 40 km dari kota Pangkalpinang. Pantai Parai Tenggiri adalah pantai yang populer di Pulau Bangka. Dengan kontur yang landai dan ombak yang tenang, Anda dapat melakukan banyak kegiatan wisata di Pantai Parai Tenggiri. Berenang, bermain di bibir pantai, hingga olahraga air dapat Anda lakukan di pantai ini. Keberadaan batu-batu granit yang besar di kawasan pantai memberikan Anda sebuah panorama alam yang begitu indah, sesuatu yang menjadi khas dari Pantai Parai Tenggiri.
Jika Anda ingin memancing di tengah laut, pergilah ke penyewaan perahu pancing yang lengkap dengan semua peralatannya. Anda akan mendapatkan pengalaman memancing yang seru di sana. Jika ingin mencoba permainan air, maka tersedia banana boat hingga parasailing yang dapat Anda ambil.
Alamat Pantai Parai Tenggiri: Desa Sinar Baru, Sungailiat, Bangka Belitung
Peta lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: -1.806153,106.12522
Pantai Matras Pulau Bangka
Pantai Matras Pulau Bangka

2. Pantai Matras

Pantai Matras memiliki kontur yang landai, serupa dengan Pantai Parai Tenggiri. Pantai di Pulau Bangka ini memiliki keunggulan panorama pantai yang kuat. Pantai yang terletak di Desa Sinar Baru, Kecamatan Sungailiat hanya berjarak sekitar 40 km dari ibukota Provinsi Babel, Pangkalpinang. Atau, berjarak sekitar 7 km dari Kota Sungailiat.
Pantai Matras memiliki hamparan pasir yang halus dengan lambaian nyiur pantai yang mempesona. Keberadaan aliran sungai di kawasan pantai ini menambah daya tariknya yang menawan. Menikmati panorama di Pantai Matras sungguh menyenangkan, Anda dapat menyewa bungalow sederhana yang nyaman untuk bersenang-senang di sana.

8 Bangunan Bersejarah di Bangka Belitung

Sejarah yang ada dan pernah terjadi pada masa silam memang dapat kita saksikan secara langsung saat ini. Namun di luar itu semua, terdapat bangunan-bangunan yang menjadi saksi bisu tentang berbagai hiruk-pikuk peristiwa pada masa lalu. Bangunan-bangunan peninggalan tersebut secara otomatis juga menjadi rekam jejak dan bukti sejarah yang saat ini menggambarkan kesedihan, kebahagiaan, keangkuhan, perjuangan, dan berbagai watak dan tindak manusia yang pernah berjalan di tanah bumi kala itu.
image credit
Menjadi Negara dengan banyak sejarah yang beragam dan mendunia, Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa telah berhasil melewati zaman es karena matahari yang member kehidupan tidak dapat dirasakan oleh belahan bumi kutub. Hal tersebut mengakibatkan Indonesia yang dulu disebut Nusantara ini menjadi satu di antara sedikit wilayah yang dapat dihuni oleh manusia pada Zaman Es.
Dengan usianya yang panjang, Nusantara Indonesia memiliki beragam tempat dengan berbagai macam peninggalan masa lalu. Pada abad ke- 21 saat ini, beberapa peninggalan yang menjadi warisan silam masih dapat disaksikan secara langsung di berbagai sudut di Negara ini. Salah satu daerah yang di sana tegak berdiri bangunan peninggalan masa silam adalah Bangka Belitung. Untuk itu, berikut kami sajikan 8 bangunan bersejarah yang terdapat di provinsi tersebut:
1. Rumah Pengasingan Bungkarno
Di salah satu gunung yang bernama Menumbing, terdapat bangunan rumah yang dulu pernah singgah di dalamnya sang bapak Proklamator. Karena keberaniannya melawan Belanda dan pengaruhnya terhadap pergerakan bangsa, penjajah merasa perlu untuk mengasingkan Ir. Soekarno di luar pulau Jawa. Rumah yang berlokasi di kota Mentok ini masih berdiri dan juga masih menyimpan beberapa barang-barang miliki Bung Karno.
2. Mercusuar Tanjung Kalian

Mercusuar Tanjung Kalian merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda yang saat ini bisa kita saksikan bersama kekokohannya. Kota Mentok yang dibangun oleh Belanda sebagai kota pelabuhan menjadi salah satu kota sentral dalam mengatur berbagai macam distribusi kebutuhan saat itu. Karena banyaknya kapal yang akan berlabuh, pada akhirnya Belanda menganggap perlu dibangunnya sebuah mercusuar sebagai penanda tempat labuh kapal yang bersiap menepi. Mercusuar Tanjung Kalian dibangun pada tahun 1862 dan masih kokoh hingga sekarang. Dari puncak bangunan ini, pengunjung bisa menyaksikan indahnya seantero kota Mentok dan sekitarnya.
3. Museum Timah

image credit
Hal yang menjadi keunggulan Bangka Belitung ialah perannya sebagai daerah penghasil timah terbesar di Indonesia, bahkan termasuk di dunia. Untuk itu, berbagai teknologi dan peralatan penambangan timah yang ada di wilayah ini kemudian di museumkan sebagai sebuah rekam jejak pencapaian kebudayaan dan alur teknologi yang pernah tercatat sebagain sejarah kota ini. Museum ini terletak di pusat ibu kota provinsi ini, yaitu Pangkalpinang.
4. Bendungan Pice

Dengan didirikannya perusahaan eksploitasi timah oleh Belanda pada tanggal 15 November 1860, banyak kapal keruk didatangkan untuk memulai upaya pemanfaatan lahan penggalian timah. Perusahaan yang didirikan Belanda yang dinamakan Biliton Maatschappy terus mendatangkan pekrja dari China hingga banyak dari jumlah pekerja China saat itu mencapai 2724 orang.
Seiring berjalannya waktu, kapal keruk berhasil menggali tanah Belitung hingga menjorok cukup jauh kedaratan dan terus menggerus sampai kapal keruk yang disebut Emmer Bagger (EB)—dalam bahasa Belanda—tidak dapat lagi terapung karena sudah jauh dari sumber air. Karena kebutuhan dan hasrat yang tinggi, Belanda pun tidak kehabisan cara untuk terus menggali timah dengan kapal keruk yang sudah tidak dapat bergerak. Solusi yang berhasil ditemukan oleh Belanda adalah membangun sebuah bendungan untuk menampung air agar kapal keruknya tetap dapat beroperasi. 
Pada akhirnya, rencana Belanda ini dapat terealisasi pada tahun 1928. Pengoperasian bendungan ini meliputi buka-tutup pintu air sesuai dengan kedalaman kapal keruk yang sedang melakukan proses penggalian. Karena hal tersebut, Belanda berhasil mendapat banyak keuntungan. Dan ha ini pula menjadi salah satu sejarah pembuka capaian teknologi penambangan timah di Belitung.
5. Rumah Tuan Kuase (Hoofdadministrateur)

Rumah ini berlokasi dengan jarak 250 M dari Tanjung Pendam yang menjadi ibu kota Belitung. Rumah ini saat ini menjadi cagar budaya yang dilindungi undang-undang dan masih terawatt sangat baik. Pada tahun 1883 Bangunan ini pernah dibukukan dalam catatan John Francis Loudon dengan tajuk ‘De eerste jaren del biliton-onderneming’. 
6. Jam Gede

Terletak di Tanjung  Pandan, Jam Gede saat ini berada di gedung Bharata Department Store. Namun yang sangat disayangkan adalah bahwa Jam Gede ini merupakan replika dari Jam Gede asli yang telah termakan usia. Jam Gede yang asli merupakan jam yang memiliki pandul dari kuningan berangka romawi. Jam Gede juga serupa dengan jam-jam besar yang ada di Amsterdam Belanda. Jam yang menjadi Landmark kota Tanjung Pandan ini walau telah termakan usia namun replikanya sedikit menyisakan pengetahuan bahwa dulu pernah ada jam yang begitu bersejarah sehingga dinobatkan sebagai landmark kota Tanjung Pandan.
7. Masjid al-Ikhlas

Masjid yang dulunya dijadikan tempat basis perjuangan melawan penjajah ini dibangun pada tahun 1817. Masjid ini berlokasi di di Desa Sijuk, Belitung. Dengan sejarah perjuangan yang kental mewarnainya, masjid ini juga ternyata merupakan masjid tertua yang pernah ada di Belitung. Karena kondisi masjid yang perlu perbaikan, maka pada tahun 2008 masjid ini mengalami pemugaran kembali. Dilihat dari bentuk fisiknya, masjid ini berukuran delapan kali delapan meter. Bagian mihrab agak menjorok dari bangunan utama dan diberi atap dengan bentuk yang sama dengan bangunan utamanya yakni berbentuk limas tumpuk dua dengan kubah kecil atasnya. Bagian atas mihrab tertera tanggal perbaikan masjid dengan huruf Arab Melayu, bertuliskan “diperbaiki 1 Rajab 1370 Hijriyah”.
8. Wisma Samudera

Wisma Samudra yang terletak di Toboali ini merupakan bangunan bersejarah. Bangunan ini merupakan salah satu tempat pemerintahan pada zaman kolonial Belanda. setelah belanda hengkang, tepatnya pada tahun 1948, ditemani Mr. Agus Salim, Mr. Leimina dan Mr. Suryadarma, Bung Karno dihalaman Wisma Samudera membakar semangat perjuangan masyarakat Toboali dengan retorikanya yang amat terkenal dan mampu mengeskalasi naluri dan jiwa kebangsaan rakyat. Hal tersebut menjadi sejarah kota tobali yang menjadi ibukota Kabupaten Bangka Selatan yang terletak sekitar 125 KM dari ibukota Bangka Belitung Pangkalpinang. 
Demikian informasi seputar “8 bangunan yang memilik nilai historis di Bangka Belitung”. Jika Anda pergi berkunjung ke sana, maka sisihkanlah sedikit waktu Anda untuk merasakan nuansa dan aura sejarah yang dimiliki bangunan-bangunan tersebut.
 Kabupaten Belitung Timur
1. Monumen Simpang Kater
Monumen Simpang Kater ini secara geografis nya terletak di Desa Padang,Kecamatan Manggar,Kabupaten Belitung Timur,Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Monumen yang berada tepat di depan Hotel Oasis ini boleh di bilang di bangun untuk membelah jalan, walaupun sebenarnya ada arti lain di bangunannya Monumen yang lengkapnya sering di sebut Monumen Pertigaan Simpang Perahu Kater.
Di sebut Monumen Simpang Kater,karena pada salah satu pertingaan jalan yang berada di Desa Padang Kota Manggar ini,terdapat sebuah bangunan Monumen yang berbentuk ” Perahu Kater ” yaitu perahu tradisional nelayan yang berukuran kecil. (jelajahbelitung.com)
2. Batu Keramat di Manggar
Sebuah batu yang di anggap keramat oleh masyarakat sekitar.Letak nya berada di Pantai Keramat Kota Manggar Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Tidak berjauhan dari batu keramat,terdapat 4 buah kuburan. Jika di lihat dari ukuran tambak kuburan, mengidentifikasikan dan dapat di simpulkan bahwa kuburan tersebut adalah  2 kuburan anak-anak dan 2 kuburan orang dewasa.
Konon dahulu Batu Keramat ini sering di jadikan oleh orang-orang sebagai tempat ritual. (jelajahbelitung.com)
3. Rumah Kapiten Phang Tjong Toen
Phang Tjong Toen adalah seorang kapiten dan sekaligus merupakan juru tulis tambang sejak John F. Loudon saat mulai membuka pertambangan timah di Belitung pada tahun 1853 silam.
Untuk menetap di pulau penghasil timah ini kapiten Phang Tjong Toen membangun sebuah rumah bercirikan arsitektur yang khas. Dan di perkirakan di bangun pada tahun 1868 atau kurang lebih telah berusia 143 tahun sampai saat ini.Namun walaupun telah memiliki usia yang lama,bangunan tersebut tetap terlihat masih dalam kondisi utuh. (jelajahbelitung.com)
Kabupaten Belitung
1. Museum Tanjungpandan
Museum Tanjungpandan memiliki banyak koleksi benda-benda bersejarah peninggalan zaman Kolonial Belanda maupun peninggalan kerajaan-kerajaan kuno.
2. Mercusuar Tanjung Kalian
Mercusuar Tanjung Kalian merupakan bangunan tua yang sampai sekarang masih difungsikan. Pengunjung dapat naik ke puncaknya dan menikmati pemandangan sekitar. 3. Masjid Al Ikhlas
Masjid Al Ikhlas merupakan masjid tertua yang dibangun tahun 1817 di Desa Sijuk, Belitung. Masjid ini sangat bersejarah terutama dalam kaitannya dengan perjuangan melawan Kolonial Belanda. Masjid ini juga telah mengalami pemugaran.4. Museum BadauMuseum Badau terletak di Kecamatan Badau, kira-kira 20 km dari Tanjungpandan. Di museum ini banyak disimpan dan dipamerkan peninggalan Kerajaan Badau.5. Klenteng Dewi Sin Mu tahun 1862
 
Klenteng Dewi Sin Mu tahun 1862 merupakan klenteng Cina yang sudah amat tua, dipergunakan untuk beribadah bagi umat Kong Hu Chu. (indonesiahai.com)
Kabupaten Bangka Barat 
1. Masjid JAMI Muntok 
Bangunan Masjid Jami Muntok yang berlokasi di kelurahan Tanjung, kecamatan Muntok, kabupaten Bangka Barat ini berdiri sejak tahun 1881 M, atas inisiatif Tumenggung Kartanegara II sebagai wakil Kesultanan Palembang. Lahan yang digunakan merupakan tanah wakaf dari Tumenggung Arifin dan H. Muhammad Nur seluas 7.500 M2.
Lokasi masjid ini ialah disebelah klenteng Kuang Fuk Miay d dekat terminal Lama Muntok. Bangunan masjid ini bertiang utama sebanyak 6 buah di bagian depan dan 4 dibagian dalam. Jumlah pintu msuk masjid berjumlah 5 buah dengan ukuran 76 x 220 cm dan terbuat dari kayu bulin, Jendela sebanyak 17 Buah berukuran 120 x 220 cm. (direktori Masjid bersejarah Departemen Agama RI – 2008)
2. Pesanggrahan Menumbing dan Wisma Ranggam. 
Ada dua gedung tua yang pernah dijadikan sebagai tempat pengasingan, gedung tua itu adalah Pesanggrahan Menumbing dan Wisma Ranggam.
Bung Karno bersama Bung Hatta dan sejumlah pemimpin Republik Indonesia lainnya pernah menempati dua bangunan bersejarah itu saat dibuang Belanda pada Februari 1949. Bung Hatta saat dibuang menempati Pesanggrahan Menumbing yang terletak di tengah hutan perawan di atas Bukit Menumbing.
Di perbukitan Giri Sasana Menumbing dengan ketinggian sekitar 800 meter dpl kita bisa melihat langsung kamar tempat Bung Karno dan Bung Hatta serta salah satu mobil yang mereka pakai saat diasingkan Belanda pada zaman Kemerdekaan.
Kini tempat pembuangan Bung Karno dan Bung Hatta itu sejak beberapa tahun lalu telah diubah menjadi hotel dengan nama Jati Menumbing. Selain di Giri Sasana Menumbing ada satu tempat lagi yang menjadi tempat pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta oleh Belanda adalah Wisma Ranggam. Gedung itu kini sudah mengalami renovasi karena kondisinya sempat sangat memprihatinkan.
3. Makam H. Hatama Rasyid (Jebus) 
Makam ini adalah makam penyebar Agama Islam yang di keramatkan. Makam ini terletak di Desa Bakit Kecamatan Jebus berjarak 4D.35 Km dari pusat kota.
Makam ini setiap tahunnya banyak dikunjungi oleh peziarah dari Kabupaten Bangka Barat maupun dari Kabupaten-Kabupaten dan bahkan banyak juga peziarah-peziarah dari luar pulau Bangka datang ketempat ini untuk berziarah.
Ditempat ini mereka yang datang berdoa untuk meminta agar murah rezeki, jodoh dan kesehatan kepada Allah. Dengan kondisi jalan yang mulus, tempat ini dapat ditempuh dengan menggunakan mobil selama kurang lebih 2 jam dari kota Muntok.
4. Monumen Proklamator Kota Muntok 
Monumen Proklamator Bung Karno dan Bung Hatta adalah sebuah monumen yang baru dibangun dikota Muntok dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI Mega Wati Soekarno Putri pada 2 Juli 2000. Monumen dengan tinggi sekitar tujuh meter berbentuk batu lonjong dengan seekor burung Garuda berkalungkan perisai Lima Sila yang mengepakkan sayapnya seakan-akan hendak terbang ini dibuat dari batu granit.
Di pelataran depan, patung Bung Karno dan Bung Hatta berdiri gagah sedang menunjuk ke arah laut Selat Bangka. Monumen ini berada persimpangan jalan antara lapangan bola dan kantor Pos dan berada dekat pusat kota Monumen ini semakin memperkaya keberadaan Kota Muntok sebagai pusat perjuangan yang bersejarah dan berbudaya.
Monumen Proklamator Bung Karno Dan Bung Hatta sarat dengan makna dan perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. Monumen ini melengkapi nilai bersejarah monumen lainnya seperti Pesanggrahan Bung Karno (Wisma Ranggam) Vila di Bukit Menumbing.
5. Rumah Mayor di Muntok 
Peninggalan bangunan lama yang dibangun pada masa penjajahan belanda, hingga kini bangunan itu masih ada. Namun minimnya informasi atas keberadaan bangunan ini membuatnya kurang begitu dikenal bahkan oleh masyarakat bangka sendiri. Foto bangunan ini dapat anda lihat di diatas.
6. Makam pangeran Pakoeningprang 
Pangeran Hario Pakoeningprang adalah salah satu pahlawan dari Yogyakarta yang diasingkan oleh Belanda di Kota Muntok pada tanggal 8 Februari 1897. Pengasingan Pangeran Hario Pakoeningprang berawal dari diutusnya beliau untuk meredam perlawanan rakyat Aceh terhadap pemerintahan Belanda.
Tetapi Setibanya di Aceh Pangeran Hario malah berbalik melawan Belanda. Setelah tertangkap Beliau lalu diasingkan di Bangka (Muntok) pada tanggal 8 Februari 1897 hingga Wafat pada tanggal 18 Agustus 1897. Pangeran Hario Pakoeningprang adalah Cucu dari Sri Paduka Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Paku Alam II.
Kabupaten Bangka Tengah 
1. Mercusuar Pulau Pelepas 
Mercusuar ini di buat oleh kolonial Belanda tahun 1893 yang disebut Mercusuar H.M. Koningin Wilhelmina atau H.M. Koningin Emma. Mercusuar ini terletak di pulau Pelepas, sekitar 2,5 jam dari desa Sungai Selan. Sampai sekarang masih di fungsikan, dengan lingkungan pulau yang masih alami, pegunjung dapat menikmati pemandangan di sekitarnya.
2. Makam Belanda (D.W.Becking) 
Merupakan salah satu makam kolonial Belanda yang pernah menduduki kepulauan Bangka. Dimakamkan pada tahun 1851 di desa Sungaiselan tepatnya di belakang asrama Polsek Sungaiselan Kecamatan Sungaiselan 65 km dari koba.
3. Tugu Pahlawan 
Tugu Pahlawan ini terletak di desa Tanjung Berikat Kecamatan Lubuk Besar sekitar setengah jam dari desa Lubuk Besar atau sekitar 1 jam dari kota koba. Tugu ini melambangkan perlawanan para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia dengan para penjajah waktu itu yang ingin memasuki pulau Bangka melalui Tanjung Berikat.
4. Sumur Tujuh 
Merupakan sumur peninggalan masa belanda. Sumur yang terletak di dekat kota Koba, ibukota kabupaten bangka tengah itu (1,5 km) berjumlah 7 buah dengan jarak sekitar 2 meter antar sumur.
Sumur itu dulu kala digunakan untuk pengolahan garam, sayang bangunan lain disekitar sumur itu sudah hancur dan sekarang tak berbekas lagi. Letak sumur yang berada di pinggir pantai membuat pantai itu dikenal dengan Pantai Sumur Tujuh.
Kabupaten Bangka Selatan
1. Benteng Penutuk. 
Benteng Penutuk ini terletak di Desa Penutuk Kecamatan Lepar Pongok Kabupaten Bangka Selatan, berjarak sekitar 2 km dari Desa Penutuk dan untuk mencapai lokasi benteng ini dapat ditempuh selama 25 menit perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda dua
2. Benteng Toboali. 
Benteng ini terletak di Kelurahan Tanjung Ketapang Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, lokasi benteng ini dapat ditempuh sekitar 10 menit perjalanan dari pusat Kota Toboali dengan menggunakan kendaran roda dua dan empat
3. Klenteng Dewi Sin Mu Tahun 1800. 
Kelenteng ini terletak si Kelurahan Tanjung Ketapang Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, lokasi Kelenteng ini dapat ditempuh sekitar 10 menit perjalanan dari pusat Kota Toboali dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat.
4. Mercusuar Lampu Besar. 
Mercusuar ini terletak di Desa Batu Betumpang Kecamatan Payung Kabupaten Bangka Selatan, lokasi mercusuar ini dapat ditempuh selama 1,5 jam perjalanan dari Kota Toboali dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat.
Mercusuar ini sudah berumur lebih dari satu abad dan merupakan bangunan peninggalan Belanda, sampai saat ini mercusuar ini masih berfungsi sebagai navigasi perahu-perahu nelayan sekitar.
5. Mercusuar Pulau Dapur. 
Mercusuar ini terletak di Pulau Dapur Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, lokasi mercusuar ini dapat ditempuh selama 45 menit perjalanan laut dari Kota Toboali dengan menggunakan speed boat.
Mercusuar ini juga sudah berumur lebih dari satu abad dan merupakan bangunan peninggalan Belanda, sampai saat ini mercusuar ini masih berfungsi sebagai navigasi perahu-perahu nelayan.
6. Peninggalan Sejarah Pergam. 
Benda-benda sejarah ini terdapat di Desa Pergam Kecamatan Airgegas Kabupaten Bangka Selatan, lokasi Desa Pergam dapat dicapai dalam 30 menit perjalanan dari Kota Toboali. Sampai saat ini benda-benda tersebut masih tersimpan disalah satu rumah penduduk Desa Pergam yang merupakan juru rawat benda-benda tersebut.
7. Rambut Batin Tikal. 
Batin Tikal adalah seorang pejuang pada masa penjajahan Belanda, dia dikenal karena kesaktiannya, walaupun Batin Tikal sudah tiada tetapi rambutnya masih tersimpan hingga sekarang dan diwariskan secara turun temurun kepada keturunannya. Sampai saat ini rambut tersebut tidak akan tertembus oleh peluru, akan tetapi untuk mendapatkan rambut tersebut tidaklah mudah hanya yang berjodoh yang bisa memilikinya.
8. Makam Kreo Panting. 
Makam ini terletak di Kecamatan Payung Kabupaten Bangka Selatan, berjarak sekitar 6 km dari Kecamatan Payung dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat.
Kreo Panting merupakan seorang pejuang pada masa penjajahan Belanda, ia berasal dari Pulau Jawa karena dikejar oleh Belanda ia melarikan diri kepulau Bangka dan sampai ke Desa Payung. Karena tidak mau tunduk kepada Belanda akhirnya ia di pasung dan di penggal, kepalanya di bawa ke Palembang dan tubuhnya di makamkan di Payung.
9. Makam Syech Said Jamalludin Al Afany. 
Makam ini terletak di Desa Bahar sekitar 1 km dari Kota Toboali, menurut cerita makam ini adalah makam seorang panglima pada masa penjajahan Belanda, ia juga salah seorang penyebar agama Islam di Pulau Bangka. Makam ini dapat ditempuh selama 30 menit perjalanan dari Kota Toboali, sekarang makam ini dikenal dengan sebutan Keramat Toboali.
10. Makam Karang Panjang. 
Makam ini terletak di Desa Bangka Kota Kecamatan Simpang Rimba Kabupaten Bangka Selatan, berjarak sekitar 141 km dari Kota Toboali dan lokasinya dapat ditempuh dalam 2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat.
Menurut cerita makam ini merupakan makam seorang pejuang pada masa penjajahan Jepang, konon menurut penduduk setempat jika bulan purnama tiba ukuran makam ini akan ikut membesar/memanjang dan ketika bulan purnama hilang ukurannya akan kembali seperti semula.
11.Wisma Samudra. 
Wisma Samudra yang terletak di Toboali ini merupakan bangunan bersejarah. Bangunan ini merupakan tempat penguasa pada zaman kolonial Belanda.
Kabupaten Bangka 
1. Kampung Gedong. 
Perkampungan/pemukiman masyarakat asli Cina dapat kita temui didaerah Kuto Panji, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, kurang lebih 54 km dari Kota Sungailiat. Selain itu terdapat pula di Kampung Gedong, Desa lumut, Kecamatan Riau Silip, kurang lebih 51 km dari Kota Sungailiat atau kurang lebih 14 km dari Kota Belinyu. Kehidupan mereka rata-rata berdagang dan pembuat makanan khas Bangka seperti kerupuk, kemplang, getas dan lain-lain.
2. Makam Depati Bahrin. 
Makam ini berada di desa Kimak, Kecamatan Merawang. Lokasi ini dapat ditempuh dengan jarak sekitar 30 km dari Kota Sungailiat. Depati Bahrin adalah salah seorang pahlawan Bangka yang menentang penjajah Belanda. Kuburan dibawah pohon durian yang sangat besar ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Upacara Adat Mandi Belimau.
3. Phak Khak Liang. 
Tempat ini berada di Desa Kuto Panji, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Sekitar 2 km dari Kota Belinyu atau 53 km dari Kota Sungailiat. Pha Kak Liang adalah sebuah kawasan wisata bergaya China, yang dibangun didaerah bekas tambang timah, luasnya mencapai 2 ha. Wisatawan yang datang kesini seolah berada didaratan Hongkong atau Taiwan.
Daya Tarik lain bagi wisatawan disini yang tak kalah menariknya adalah penunjung dapat menyaksikan ikan air tawar yang besar-besar bermunculan dari permukaan air apabila wisatawan memberikan makanan ikan yang telah disediakan oleh penjaga setempat. Menurut cerita, ikan tersebut tidak boleh dipancing atau dimakan.
4. Situs Kota Kapur. 
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang dulu mengirimkan utusannya untuk memberantas para perampok dan pemberontak. Situs ini terletak didesa Kota Kapur Kecamatan Mendo Barat, tempat ditemukannya Prasasti (batu bertulis) yang disebut Lingga dan batu Yoni.

sejarah wisata babel

Wisata Sejarah Babel

Pulau Bangka Belitung menyimpan banyak berbagai potensi wisata. Selain keunggulan wisata pantainya, Pulau Bangka Belitung juga menyimpan potensi wisata Sejarah. Berikut ini adalah rangkuman yang berhasil Bang-Is rangkum dari berbagai penelusuran lokasi wisata sejarah di Bangka Belitung. Daftar ini dibuat urut berdasarkan lokasi tempat tersebut, antara lain :

Pangkalpinang 
1. Museum Timah. 
Museum Timah Indonesia terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani no. 17. Sebelum menjadi museum rumah ini merupakan rumah tempat tinggal karyawan perusahaan BTW ( Banka Tin Winning).
Museum ini menjadi tempat perundingan pemimpin-pemimpin Republik dengan Belanda dan UNCI sebelum perundingan Roem-Royen. Sekarang rumah ini menjadi Museum Timah Indonesia Indonesia (2 Agustus 1997) dan disini akan diketahui bagaimana perkembangan sejarah pertimahan di Indonesia.
2. Rumah Residen. 
Sebagai kota bersejarah, Kota Pangkalpinang memilki banyak warisan sejarah yang dapat mengungkapkan kembali kejayaan bangsa di masa lampau serta mencermati jejak-jejak derap langkap pembangunan daerah. Wisatawan dapat berkunjung ke Rumah Residen, bangunan ini terletak di jalan Merdeka nomor 1. Sebelum menjadi rumah dinas Walikota Pangkalpinang, rumah ini adalah rumah Residen Belanda.
Pada tahun 1913 Belanda memindahkan pusat Karesidenan dari Mentok ke Pangkalpinang sekaligus memisahkan antara administrasi pertambangan BTW (Banka Tin Winning) dengan administrasi negeri (Bestuur), dengan Residen pertama A.J.N Engelenberg. Rumah ini sangat bersejarah karena merupakan pusat pemerintahan dan pusat kegiatan di Kota Pangkalpinang.
Di depannya terdapat alun-alun atau lebih dikenal dengan Lapangan Merdeka sebagai tempat bertemunya para pemimpin dengan masyarakat. Di halaman rumah tersebut juga terdapat dua buah meriam kuno berangka tahun 1840 dan 1857.
3. Pemakaman Belanda (Kerkrof). 
Kompleks Pemakaman Balanda (kerkrof), terletak dijalan Sekolah Kelurahan Melintang Kecamatan Rangkui. Di sini terdapat sekitar 90 makam Belanda, yang tertua berasal dari tahun 1902 dan termuda sekitar tahun 1950-an.
Pada kompleks pemakaman umum orang Belanda, salah satu makam tertua adalah makam Nyonya Irene Mathilde Ehrencron yang wafat pada tanggal 10 Maret 1928. Di sini juga terdapat makam tentara Belanda korban Perang Dunia Kedua. Kerkrof adalah salah satu bukti bahwa Pangkalpinang memiliki nilai strategis bagi Pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu.
4. Perigi Pekasem. 
Sumur atau perigi Pekasem terletak di Kelurahan Tuatunu Indah Kecamatan Gerunggang. Perigi atau sumur ini dijadikan tempat untuk membuang mayat orang-orang yang terbunuh TKR (Tentara Keamanan Rakyat), karena dianggap musuh atau sebagai mata-mata Belanda atau sekutunya.
Tuatunu sendiri pada waktu itu merupakan kampung yang dijadikan salah satu markas TKR yang terletak di Hutan Titi Rengas, Kampung Cekong Abang, Air Duren dan Hutan Arang, Air Kelapa Tujuh, terletak di antara bukit bulur air dan Air Kelapa Tujuh Tuatunu.
TKR sendiri dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Maklumat tanggal 5 Oktober 1945 dikarenakan situasi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang baru terbentuk dalam keadaan genting dan berbahaya karena kedatangan tentara Belanda (NICA) karena ingin kembali berkuasa di Indonesia.
5.Tugu Pergerakan Kemerdekaan.
Tugu Peregerakan Kemerdekaan, terletak di jalan Merdeka di lokasi Tamansari. Tugu ini dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Bangka dalam mempertahankan serta merebut kemerdekaan setelah Proklamasi 17 Agustus 1945.
Diresmikan oleh Bung Hatta pada tahun 1949. Bentuk tugu dengan arsitek menarik dan unik terdiri atas lingga di atas punden berundak-undak dan yoninya berada di ats lingga dengan bentuk yang simetris dengan simbol tertentu mencerminkan perjuangan yang dilakukan oleh berbagai suku dan lapisan masyarakat Indonesia.
Pada tugu prasasti tertulis “Surat kuasa kembalinya Ibukota Republik Indonesia ke Yogyakarta, diserahterimakan oleh Ir. Soekarno kepad Sri Sultan Homengkubuwono IX, Media Juni 1949″.

tempat wisata bangka belitung

1. Pantai Parai Tenggiri

Tempat wisata di Bangka Belitung yang pertama kita menuju ke Pantai Parai Tenggiri, lokasinya berada di daerah matras Sungailiat. Pantai di Bangka Belitung ini salah satu yang menjadi favorit para wisatawan untuk liburan. 
Pantai Parai Tenggiri Bangka Belitung
Di Pantai Parai Tenggiri ini kita dapat menjumpai hiasan alam berupa tumpukan batu granit yang besar dengan bentuk yang beragam menghiasi pantai parai tenggiri ini. Bagi pengunjung yang ingin menginap di sini juga bisa, pantai ini memiliki sebuah resort dengan hotel bintang 4 yakni Parai Beach Resort.

2. Pantai Tanjung Pesona

Pantai Tanjung Pesona Bangka Belitung
Seperti ciri khas pantai yang ada di Bangka Belitung, Pantai Tanjung Pesona ini juga memadukan perpaduan antara pasir putih dan bebatuan yang tertata menghiasi pantai. Pantai Tanjung Pesona ini berada di Desa Rambak kecamatan Sungailiat, sekitar 1 jam dari Bandara Depati Amir, Pangkalpinang. Pantainya sudah dikelola dengan baik dan juga tersedia penginapan di Pantai Tanjung Pesona.

3. Pantai Matras

Pantai Matras Bangka Belitung
Pantai Matras terletak di Desa Matras, Kecamatan Sungailiat, Pantai Matras ini landai, luas serta berpasir putih dan terdapat aliran air tawar. Dengan panjang 3 km dan lebar 20 - 30 meter mungkin ini adalah Pantai terpanjang dan terluas di Bangka Belitung. Tersedia juga penginapan, hotel dan tempat hiburan bagi anda yang ingin menghabiskan waktu liburan anda disini.

4. Pantai Batu Bedaun

Pantai Batu Bedaun Bangka Belitung
Sungailiat di Bangka adalah daerah di Bangka Belitung yang memiliki pantai terbanyak dan menjadi salah satu daya tarik pariwisata di Bangka Belitung. Selain 3 pantai di atas anda juga bisa mengunjungi Pantai Batu Bedaun lokasinya berada di kampung Bukit Kuala, Kelurahan Sinar Jaya, Kecamatan Sungailiat. Disebut demikian karena terdapat pohon yang tumbuh di batu berada tidak jauh dari bibir pantai.

5. Danau Sekar Biru Kaolin


Danau Sekar Biru Kaolin Bangka Belitung
Danau Sekar Biru Kaolin sesuai dengan namanya Danau ini airnya berwarna biru dan sekilas mirip seperti kawah putih ciwidey, namun air danau sekar biru ini berwarna biru kemungkinan karena pantulan sinar matahari ke dasar danau yang berdinding tanah kaolin (tanah liat galian timah). Danau ini berada di sekitar Taman Salim Perumnas Desa Sekar Biru Kecamatan Jebus Kabupaten Bangka Barat, pinggir jalan di Desa Air Raya Tanjung Pandan, Belitung.

6. Pantai Tanjung Kalian

Pantai Tanjung Kalian Bangka Belitung dengan mercusuarnya
Pantai Tanjung Kalian selain memiliki pantai yang bersih dan indah, pantai tanjung kalian ini juga memiliki warisan sejarah berupa bekas kapal perang dunia II. Pantai Tanjung Kalian ini jaraknya kurang lebih 10 km dari Kota Muntok, Bangka Barat. Selain kapal parang disini juga terdapat mercusuar peninggalan Belanda yang dibangun pada 1862.

7. Pantai Tanjung Kelayang


Batu Kepala Burung yang dapat dilihat dari Pantai Kelayang Bangka Belitung

Pantai Tanjung Kelayang berada di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Bangka Belitung. Pantai Tanjung Kelayang ini merupakan pintu gerbang atau tempat dimana para wisatawan bisa menuju ke pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya. Di Pantai Tanjung Kelayang ini ada sesuatu yang cukup menarik yaitu berupa batu yang menyerupai kepala burung yang dapat dilihat dari pantai Tanjung Kelayang Bangka Belitung.

8. Pantai Tanjung Tinggi

Pantai Tanjung Tinggi dengan batu granitnya

Pantai Tanjung Tinggi merupakan Pantai di Bangka Belitung yang dijadikan tempat lokasi syuting film laskar pelangi, oleh karena itu Pantai Tanjung Tinggi ini sangat terkenal dan cukup ramai dikunjungi para wisatawan yang penasaran dengan pantai ini. Pantai Tanjung Tinggi ini berada sekitar 30 km dari Kota Tanjung Pandan.

9. Pulau Lengkuas

Pulau Lengkuas Bangka Belitung dari atas mercusuar

Pulau Lengkuas ini sangat terkenal dengan mercusuar yang dibangun oleh Belanda tahun 1882, selain menikmati pantainya para wisatawan juga bisa naik ke atas mercusuar tersebut untuk menikmati pemandangan pulau lengkuas dari ketinggian. Anda bisa menuju ke Pulau Lengkuas ini dengan menggunakan perahu dari Pantai Tanjung Kelayang dan sebelumnya mampir dulu ke Pulau Pasir.

Itu hanyalah sebagian tempat wisata di Bangka Belitung yang cukup menarik untuk dikunjungi, selain itu tentunya masih banyak lagi tempat yang indah dan menarik untuk anda eksplorasi lebih lanjut di Bangka Belitung.
Pulau Memperak di Belitung


 Pulau Memperak

Inilah keindahan tempat wisata di Belitung yang belum diketahui banyak wisatawan, namun terkenal akan pesonanya yang memikat. Pulau Memperak terletak di Kabupaten Belitung Timur, menyuguhkan Anda air laut yang biru kehijauan dan bersih. Keindahan alam bawah laut di pulau ini adalah satu hal yang tidak boleh Anda lewatkan. Inilah sebab mengapa Pulau Memperak ini adalah salah satu tempat snorkel di Bangka Belitung yang mempesona.
Snorkeling terbaik di pulau ini dapat dilakukan di bagian utara, timur, dan barat Pulau Memperak. Itulah spot snorkel paling menarik untuk menikmati keindahan terumbu karang dan aneka makhluk hidup bawah air Pulau Memperak. Dan tak lupa, gunakan alas kaki tatkala snorkel karena terdapat bulu babi yang tajam. Pulau Memperak adalah pulau yang sepi, hanya ada penjaga pulau saja yang tinggal dalam rumah yang dibangun di sana. Oleh karenanya, membawa perbekalan akan sangat penting untuk menikmati pesona wisata Bangka Belitung yang satu.